Koala Kumal
Dimulai dari novel perdana yakni Kambing Jantan, Cinta
Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu sampai pada
novel Koala Kumal yang baru-baru ini akan dirilis filmnya pun mengalami sukses
besar.
Identitas Novel
1.
Judul Novel : Koala Kumal
2.
Pengarang Novel : Raditya Dika
3.
ISBN :
0000768154
4.
ISBN13 : 2010000768150
5.
Tanggal terbit : 17 Januari 2015
6.
Penerbit : Gagas Media
7.
Bahasa :Indonesia
8.
Jumlah Halaman : 250 halaman
9.
Harga Novel : Rp 59.000,00
10.
Genre : Comedy, Drama
Resensi Novel koala Kumal Lengkap
Proses menuju kedewasaan merupakan suatu hal yang lumrah
bagi seorang penulis. Perubahan-perubahan itu bakal dirasakan oleh pembaca
setia yang memang dari awal mengikuti karya sang penulis. Reaksinya pasti
berbeda-beda kepada sang penulis.
Tapi ada juga yang terjadi adalah kecewa berat karena hasil
penulis tersebut karyanya langsung meledak. Apakah raditya Dika termasuk dalam
kategori sukses pada karya perdananya ? jelas.
Raditya Dika yang akrab dipanggil Dika. Ia adalah seorang
penulis muda yang hebat, banyak karya-karyanya yang membintangi beberapa film
terlaris pada masanya. Sekarang ini ia rilis novel ketujuh yang berjudul koala
kumal.
Novel koala kumal ini, merupakan novel komedi yang banyak
ditunggu oleh penggemarnya, karena sudah 3 tahun sang penulis behenti menulis
buku.
Sekarang di 3 tahun ini, ia disibukkan dengan proyek populer
malam minggu miko dan film dari adaptasi novel-novelnya. Dimana ia berperan
sebagai penulis skenario,pemain, sekaligus sutradaranya.
Novel Koala kumal ini bercerita
tentang patah hati, dari seorang Dika yang masih SD kemudian ketika SMA sampai
ia mahasiswa atau bahkan yang masih hangat-hangatnya setahun yang lalu.
Semuanya dituangkan dan
dikupas habis disini. Dari bab 1 (satu) yang menceritakan tentang persahabatan
antara kak Dika, Bahri dan Dodo yang membuatnya beralih profesi dari video game
ke petasan jangwe kemudian berakhir pada layangan “Layangan hijau yang putih itu melayang lemah tanpa
arah, seperti abege yang gagal move on”
.
Selanjutnya Pada bab 2 (dua)
menceritakan adegan lucu yang diambilnya pada pembuatan film Cinta
Brontosaurus, gila ini adegan asli yang diambil dari kutipan bokapnya.
Mungkin memang agak kurang
pantas jika di kutip disini, penasaran ? baca sendiri ya novel (koala kumal). Kak Dika tanpa ragu dan secara blak-blakan menulis
apa yang ada di fikiran dan menuangkannya dalam sebuah tulisan, benar-benar
membuat pembaca ngakak tak henti-henti.
Kombinasi antara novel dan
komik yang diselipkan dalam beberapa cerita di buku ini membuatnya terlihat
lebih menarik dan menyegarkan mata. Dalam twitternya, kak Dika mengatakan bahwa
favorite partnya adalah “Perempuan tanpa Nama” pada bab 8 (delapan) halaman 117.
Perempuan tanpa nama, jelas
sudah menggambarkan orang yang berhasil ditemuinya tanpa diketahui
namanya. Ada 3 perempuan yang disebutkan disini, perempuan pertama yang
ditemuinya saat di tempat makan (olahan ayam).
Saat itu kak Dika masih duduk
di kakku SD, dia naksir dengan perempuan yang duduk di meja sebelahnya.
Dika hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dia bahkan bolak-balik ke
toilet, nongkrong padahal minuman sudah habis hanya untuk melihat perempuan
berkucir kuda itu. Akhirnya dia harus menelan pahit begitu melihat punggung
perempuan itu menjauh dan hanya bisa mengenalnya sebagai perempuan tanpa nama.
Ke 2, perempuan tanpa nama
hadir di pesawat yang mengantarnya saat terkak ke Bali. Ya, dia adalah seorang
pramugari cantik putih tinggi sudah pasti perfect dimata kak Dika.
Namun, belum saja kenal dan
tahu namanya salah seorang penumpang pesawat menegurnya ketika di toilet “Mas
kalau kencing jangan berceceran dong” disini tawa beradu.
Pramugari itu kemuidan
menatapnya jijik, dan mengalah untuk membersihkan toiletnya. Kasihan sekali kak
Dika jadi korban fitnah, baru berumur 18 tahun mau dapat perempuan cantik,
gagal lagi gagal lagi.
Dan perempuan tanpa nama yang
ke 3 adalah yang ditemuinya di tempat pembelanjaan, kak Dika ngumpet-ngumpet
diantara baju-baju yang dijual hanya demi bisa lihat perempuan itu.
Mengingat sudah 2 kali
mengalami kegagalan kenalan dengan perempuan yang ditaksir, kali ini kak Dika
memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Dengan gaya yang sok tajir membawa
banyak baju, kak Dika malah disangka pelayan toko tersebut.
Betapa memalukan kak !!! Buang
muka lo !!! Kadang pembaca yang membaca novel koala kumal pada part ini pun
turut berduka pada pengorbanan kak Dika. Setidaknya pasti diantara para
pembaca pernah mengalaminya.
Bab yang unik dan paling lucu
menurut mimin adalah ketika kak Dika di Thailand. Saat itu kak Dika lagi
mencoba aplikasi pencari jodoh bernama Tinder atas
usulan parter kerjanya di bangkok.
Semacam facebook namun sedikit
berbeda, dimana kita bisa melihat foto dan kutipan profilnya. Apabila kita
tertarik kita like fotonya, dan pilihan kak Dika jatuh pada perempuan
bernama Moo berusia 21 tahun dengan rahang agak besar dan terlihat percaya diri.
Pikirnya Moo tidak mungkin
suka dengan kak Dika yang pendek dan memiliki tampang seadanya. Tapi, siapa
sangka ternyata perempuan cantik itu memberikan respon yang baik dan minta
ketemuan.
Bukan dapat bidadari malah
dapatnya bidadara alias waria, karena di profil tindernya Moo tertulis LB (Lady
Boy) dan kak Dika tidak memahami tentang itu. Bagaimana seandainya mereka
menikah ? dan … Hentikan Dika !!
Banyak lagi bab-bab seru dan
seru di buku novel koala kumal ini. Bahasanya mudah dimengerti, bisa dinikmati
semua umur karena lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sayangnya beberapa cerita
klimaksnya kurang greget, seperti di bab “Balada lelaki tomboi, panduan cowok menghadapi
penolakan dan aku ketemu orang lain”.
Yakni Part yang keren dan diksinya bagus juga, akan tetapi kalimat utuk
klimaksnya kurang kress.
Pada bab penutup kak Dika
dengan cerdik menulis alasan memilih judul Koala Kumal. Digoresnya sedikit
kisah, dimana mantannya tidak lagi sama seperti dahulu dan mengumbar sinyal
balikan.
kak Dika teringat dengan koala
yang ditemukannya di situs internet, koala yang meninggalkan hutan sebagai
tempat tinggalnya, namun saat kembali tempatnya terasa berbeda. Dari sanalah
akhirnya diambil sebagai judul bukunya yang ke 7 ini “KOALA KUMAL”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar