Bekisar Merah
Bekisar
Merah merupakan judul sebuah novel karya Ahmad Tohari yang pertama kali terbit
sebagai cerita bersambung dalam surat kabar Kompas pada bulan Februari sampai
dengan Mei 1993. Cerita bersambung itu kemudian diterbitkan Gramedia Pustaka
Utama dalam bentuk buku pada tahun yang sama, yaitu tahun 1993. Tebal novel itu
adalah 312 halaman dengan ukuran 18 x 11 cm.
"Bekisar" adalah jenis ayam hasil
kawin silang antara ayam hutan dan ayam biasa. "Merah" merupakan
jenis warna yang menarik dan indah. "Bekisar Merah" dipakai sebagai
nama simbol untuk tokoh utama dalam novel tersebut, yaitu Lasiyah yang disapa
Lasi, seorang wanita yang berayah Jepang dan beribu Jawa.
Pak
Handarbeni telah menjadikan Lasi sebagai istri mudanya. Pertama kali Pak Han
mengenal Lasi, melalui foto Lasi yang memakai busana Jepang berwarna merah
sehingga Pak Han menamakannya sebagai "bekisar merah". Lasi sebagai
janda muda, mantan istri seorang penyadap nira, selamanya hidup di bawah garis
kemiskinan. Sekarang hidup dalam kemewahan di kota besar sebagai istri orang
kaya. Perkawinannya dengan Pak Han, seperti sebuah permainan saja. Pak Han
sebagai laki-laki tua sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis Lasi.
Bahkan Lasi diberi kebebasan untuk bergaul dengan laki-laki lain yang
disukainya asalkan tidak minta cerai dari Pak Han. Akan tetapi, Lasi tidak
dapat melakukan perbuatan dosa itu. Lasi merasa gagap dengan kehidupan seperti
itu.
Pada
sisi lain Lasi merasa senang hidup mewah karena semua keinginannya terpenuhi
sehingga ketika ia menengok kampung halamannya, orang-orang di kampungnya tidak
merendahkannya lagi. Namun, ia merasa kesepian karena sebagai wanita muda ia
memerlukan juga kehangatan dari suaminya, yaitu Pak Han, yang ternyata lemah
syahwat. Berkat keteguhannya untuk tidak melakukan dosa, ia tetap bertahan
sebagai istri Pak Han. Di tengah kemelut batinnya itu hadirlah Kanjat seorang
lelaki muda yang gagah, teman sepermain dari kampung yang sama dengan Lasi.
Lasiyah berharap Kanjat mau menolongnya dari kemelut batinnya dan melepaskannya
dari sangkar "bekisar merah" Pak Han. Lasi tahu bahwa sebenarnya
Kanjat pun menaruh hati kepadanya. Kanjat tidak mampu berbuat banyak karena
Lasi sudah bersuami dan ia tidak ingin merusak rumah tangga Lasi.
Untuk mengatasi kesuntukan pikirannya itu,
Lasi meminta izin suaminya untuk berlibur ke kampung halamannya. Selama di
kampungnya, Lasi merenovasi rumah orang tuanya yang sudah bobrok. Selain itu,
ia juga menebus kebun yang digadaikan kepada Pak Tir, yang digunakan untuk
pengobatan Darsa, mantan suaminya yang jatuh dari pohon. Ia juga memberikan
bantuan kepada Darsa dan istrinya, Sipah, karena sepuluh pohon kelapa dari dua
belas pohon kelapa miliknya telah ditebang untuk dilewati jalur listrik.
Lasiyah
terombang-ambing antara dua pilihan, memilih lepas dari Pak Handarbeni berarti
melepas seluruh kesenangan duniawi atau tetap menjadi istri Pak Handarbeni
dengan segala kemewahannya, tetapi kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi.
Semuanya berkecamuk dalam pemikiran Lasi, seorang wanita yang masih memegang
teguh arti kesetiaan dalam berumahtangga.
Bekisar
Merah karya Ahmad Tohari ini telah mewakili Indonesia menerima hadiah sastra
dari The S.E.A. Write Award di kota Bangkok, Thailand pada tahun 1995.
Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Bekisar_Merah |
Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Langsung saja download linknya
ada di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar